Pain and Heal

Setiap manusia punya kapabilitas untuk menciptakan masalah dan juga rasa sakit. 

Masalah itu tidak bisa kita hindari selama hidup di dunia. kadang kita bahkan menciptakan masalah untuk diri kita sendiri, yang berujung pada menyakiti diri kita sendiri pada akhirnya. Kadang masalah itu datang bukan ulah kita sendiri, ada campur tangan orang lain yang tidak bisa kita hindari. Dan saat ditempa masalah, tubuh kita mengeluarkan sistem respon yang berupa hypotalamic pictuary adrenal axis dari situ tubuh akan bereaksi mengeluarkan hormon stres yang biasa disebut kortisol dan selanjutnya otak kita akan memicu respon selanjutnya yaitu melawan. melawan itu bisa jadi fight (lawan) atau fight (lari).

contohnya saat kita dalam bahaya, misalnya di serang oleh hewan buas, maka sistem pertahanan tubuh kita akan merespon untuk lari atau lawan. ini hanyalah sebuah analogi, karena kita mungkin jarang bertemu hewan buas setiap hari. Akan tetapi kita bertemu masalah hampir setiap hari, dan reaksi yang timbul saat kita dihadapkan pada suatu masalah akan terus menerus aktif. Hal inilah yang menjadi sesuatu yang awalnya bentuk penyelamatan diri menjadi merusak diri. sehingga ketika kita di hadapkan pada suatu masalah, pada akhirnya pasti kita akan tersakiti. pada akhrnya pasti ada yang tersakiti. 

buku what's so wrong about your life karya Ardhi Mohamad mengajarkan perlunya manusia memiliki mekanisme pertahanan diri yang bisa mengubah reaksi kita terhadap suatu masalah. Dengan begitu ketika masalah datang, kita sudah bisa lebih "berdamai". Dan untuk menciptakan mekanisme pertahanan seperti itu, kita perlu menjadi pribadi yang lebih tangguh. Agar ketika masalah datang, kita bisa lebih bijak dan tenang menghadapinya. untuk menjadi pribadi yang tangguh dan tabah diperlukan sebuah sistem. 

sistem apa yang bisa membuat kita bisa lebih tangguh? Rasa percaya. 

Rasa percaya kepada siapa? kepada diri sendiri? aku rasa tidak, karena dalam kondisi mental yang stress dan psikis yang tersakiti, masih mampukah kita menanamkan rasa percaya kedalam diri? masih mampukah kita menguatkan diri kita bahwa akan baik-baik saja?

mungkin masalah dan rasa sakit yang kita alami adalah sebuah tanda agar jangan hanya mengandalkan diri sendiri, apalagi orang lain, tapi karena kita punya sesuatu yang lebih berkuasa atas diri kita, atas kehidupan kita, dan atas semesta yang kita tinggali untuk sementara ini. 

"our belief system covers almost everything, that's why it's matter"

sesungguhnya dunia ini sudah diciptakan sedemikian sempurna sehingga ada bahagia dan juga sedih, ada masalah dan ada solusi, ada rasa sakit dan juga ada obat untuk menyembuhkan sakit 

it's theoretically easy, but the fact is we deal with it everyday, 

kita terus menerus dihadapkan pada masalah, sakit hati, belajar bangkit kembali, belajar memaafkan, belajar menerima, belajar untuk sembuh kembali. 

tubuh kita, mental kita, tenaga, dan waktu kita, habis untuk menghadapi hal hal yang sebenarnya tidak kita sukai dalam hidup. siapa sih yang ingin hidupnya terus bersilangan, siapa sih yang ingin hidupnya terus bersinggungan, saya yakin ga ada. semua orang di dunia mendambakan kebahagaiaan, kedamaian. tetapi semua hal di dunia ini terjadi pasti ada alasan, selalu ada alasan terbesar dibalik semua hal yang terjadi menimpa kita. Dan orang selalu bilang "pasti ada hikmahnya, mungkin gak sekarang tapi nanti"

And that is. that is the belief system that matter. because we learn to put hope even in the hardest situation. 

Dan orang yang bijak adalah orang yang bisa menempatkan harapan, mimpi, dan ekspetasinya pada tempat yang benar. karena:

"apa yang disisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah akan kekal. Dan sesungguhnya kami akan memberi balasan kepada orang orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan" (QS. An-Nahl :96)

"tidaklah menimpa seorang mukmin berupa rasa sakit yang terus menerus, rasa capek, kekhawatiran pada pikiran, sedih karena sesuatu yang hilang, kesusahan hati, atau sesuatu yang menyakiti sampai pun duri yang menusuknya, melainkan akan dihapuskan dosa-dosanya" (HR. Bukhori dan Muslim)  

for my part i say sorry. Dan saya berdoa semoga suatu saat kelak, kita bisa saling memaafkan, saling memberi, saling berkata baik kepada satu sama lain, saling menguatan, saling menyayangi dan mencintai lebih baik. karena tidak ada manusia yang menginginkan hidupnya terus bersilangan, maka lebih baik kita belajar untuk menjadi saling bukannya menyilang. 

Daftar pustaka :

Mohamad, Ardhi. 2020.What's So Wrong About Your LifeJakarta: Bhumi Anoma. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eight Years In One Day

Bidik Jurusan Gratis ? Youth Manual Aja

Indigo