What is like to be an adult?

 Jadi dewasa itu ketika sepupu-sepupu gue udah mulai pada nikah dan punya anak. Awalnya gue gak tau harus bereaksi gimana, harus bersikap gimana, dan harus support mereka kaya gimana, ibaratnya bodo amat lah. kemudian satu persatu sahabat-sahabat terdekat gue mulai nikah dan punya kehidupan baru. Ini yang sebenernya jadi titik balik berubahnya pola pikir, sikap, dan segala hal yang dulu gue anggap masa bodo. Karena ternyata ketika orang terdekat kita membutuhkan kita untuk support dia di setiap fase hidupnya, kita keikut tumbuh bersama dia. 

Liat temen-temen di media sosial mulai pada nikah awalnya happy tapi dalam hati nanya "gue kapan?" dan ketika sahabat gue nikah terus dia minta bantuan gue persiapin semuanya, disitulah pola pikir gue udah ga nanya "gue kapan nikah" tapi berubah jadi "gue kayanya harus mulai siap-siap, tapi dari mana dulu ya?". Sampai di satu titik disaat adik gue udah ngebet pingin nikah, gue baru bilang sama diri sendiri "Oke gue mulai dari diri gue dulu" dan begitulah semuanya selalu kembali ke titik awal. seberapa jauh pun kamu melangkah, menuntut ilmu, dan melihat dunia, pada akhirnya yang pertama akan kamu lakukan ketika mau bertumbuh adalah dari diri sendiri. 

Perbedaannya adalah, dulu observasi gue mungkin cuma dari cerita di novel, sekarang gue langsung mengobservasi kehidupan temen-temen gue lewat social media. obstacle yang mereka lewati apa, dan apa yang bisa gue bantu untuk mereka. Karena ternyata, sama seperti saat gue membantu mempersiapkan pernikahan sahabat gue, ketika gue bisa sedikit berdampak dalam kehidupan seseorang, itu bikin gue bertumbuh. 

Dulu, buat gue, cukup hadir dalam setiap fase kehidupan orang yang kita sayang. sekarang, gue sadar jadi dewasa itu ga berarti hidup sendiri-sendiri sama keluarga masing-masing. Mereka yang sudah menikah dan memulai hidup baru adalah mereka yang kita kenal dulu, hanya saja sekarang sudah bersama keluarga. Tapi berangkat dari mereka masih pribadi yang sama, membuat gue sadar bahwa mereka masih membutuhkan support, masih butuh dukungan, dan masih butuh di temani. Kalau benda itu harus dibeli dengan uang maka berikanlah waktu, tapi kalau waktu itu terasa mahal, maka cukup dengan kata. Satu kalimat baik bisa berdampak besar bila disampaikan dengan benar. 

Jadi gini ya rasanya jadi dewasa... berasa tua sih gue. Gak mau sok bijak juga karena masih belajar. Cuma makin lama makin kerasa aja gitu waktu tuh berlalu cepet dan gue gak mau kehilangan kesempatan untuk bilang I LOVE YOU sama diri gue sendiri dan sama orang-orang yang gue masih sayang dan masih peduliin. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Eight Years In One Day

Bidik Jurusan Gratis ? Youth Manual Aja

Indigo