sharing after watch sugar babies

Aku ga nyangka kalau pesan dalam film sugar babies itu pas banget sama yang aku pikirin. 

Capek gak sih banding-bandingin hidup kita sama orang lain?? 

Aku sih capek. 

Masih inget dulu dikasih motivasi dan wejangan ini itu, harus kaya si A atau si B. Tapi ya sebenarnya gak "harus seperti" siapa-siapa. Cuma aku aja yang salah tangkep nasihat orang. Well,, isi kepala tiap orang kan beda-beda

Ga semua hal pasti connect isi kepala nya sekalipun sama keluarga sedarah apalagi sama pasangan. 

Masih inget juga dulu aku kaya bunga matahari yang terus ngikutin arah matahari. Matahari ke kanan, gue ke kanan, matahari ke kiri, gue ke kiri. Cita-cita gue disetir karena ambisi pingin kaya si A atau si B. Padahal ga harus gitu. 

Bunga matahari itu ga wangi, tapi dia bijinya paling dicari sama hewan-hewan untuk cadangan makanan di musim dingin. Gak perlu jadi matahari yang ngasih cahaya ke seluruh umat, jadi bunga yang bisa kasih manfaat buat makhluk lain aja udah Alhamdulillah. 

Film sugar dadies mengajarkan bahwa sekalian menjadi bagian dari hidup orang lain itu menyenangkan tapi percaya kalau itu bukan hidup kita.

Ikut ikutan tren itu asik kan, yes I know that was fun. Having a lot of friends. Bisa ganti-ganti kepribadian juga kan, belajar menyesuaikan sesuai kondisi dan lingkungan. Mirip kaya bunglon. 

Tapi bunglon juga masuk ke kandang bakal keluar asli nya. Keunikan warna aslinya muncul ketika dia ada di zona yang aman. Yang dia gak perlu berubah warna untuk melindungi diri dari predator. 

You have to challenge yourself by out of your comfort zone. i agree with that. 

But. 

You have to know when you have to come back home. To look at the beauty of yourself. 

Karena gak ada yang salah dengan berada di zona nyaman kalau kita tau dengan berada di zona nyamannya kita, keunikan diri kita, kelebihan kita, jati diri kita, semua akab terpancar tanpa ada pengaruh dari lingkungan. Persis seperti bunglon.