Pintu dan Batas
Sungguh naif bila manusia berfikir bahwa dengan kebebasan dan kekuasaan yang cukup maka ia bisa memasuki semua pintu di dunia. Disini saya mengasumsikan semua tempat di dunia dengan kata "pintu". Mengapa pintu? Karena pintu adalah batas dari satu tempat dengan tempat lainnya. Pintu adalah batas dari halaman dan rumah begitupun pintu adalah batas dari halaman dan jalan.
Pertanyaannya.
Apakah seorang presiden bisa memasuki rumah semua rakyatnya?
Jawabnya.
Tentu tidak
Sebagai manusia, saya kira wajar bila kita menginginkan kekuasaan atau cita cita menaklukan dunia. Entah itu dengan cara menaklukan gunung, hewan, mengelilingi dunia atau bahkan menaklukan manusia. Tapi sama hal nya dengan alam tidak semua gunung bisa kita taklukan, tidak semua lautan bisa kita selami, tidak semua hewan mau patuh, dan tidak semua hati manusia bisa kita taklukan.
Hati manusia layaknya pintu yang ada di dunia. Tidak semua pintu bisa kita masuki. Bahkan seorang presiden pun tidak bisa seenaknya masuk ke rumah rakyatnya. Maka jangan meminta seorang manusia membuka hati. Karena membukanya akan merubah manusia itu. Entah menjadi lebih baik atau lebih buruk. Namun apabila hati itu terbuka dan menerima maka jangan kau patahkan dan buat kecewa. Karena penghianatan bukan dosa yang mudah untuk dilupakan.
Alam pun akan berubah ketika ada seseorang yang datang, bila cacing yang datang maka tanah akan gembur, bila orangutan datang maka beraneka macam pohon buah akan tumbuh, bila manusia yang datang maka akan hancur. Itulah mengapa tidak semua tempat bisa kita datangi karena beberapa di antaranya akan hancur begitu kita memaksa masuk.
Inti dari penulisan ini adalah untuk menunjukan bahwa segala hal di dunia itu pasti ada batasnya. Janganlah manusia ikut campur urusan alam agar ia bisa tetap bertahan dengan caranya. Berusaha menjaga bukan berarti mencampuri kodrat Ilahi.
Janganlah memaksa hati manusia untuk patuh. Kepatuhan tidak berarti kedamaian. Baik alam maupun hati manusia punya mekanisme sendiri, aturan yang berbeda sesuai apa yang sudah Tuhan tetapkan. Melewati batas itu hanya akan membuat semua menderita. Bersama bukan berarti sama.
Saya selalu berharap dan berdoa bahwa di dunia ini akan tetap muncul musim semi. Karena pada musim semi, kita bisa melihat keindahan alam yang berjalan sesuai dengan aturannya. Pada musim semi kita bisa melihat bahwa perbedaan adalah Keindahan Ilahi. Pada musim semi kita bisa melihat bahwa bersama dan berwarna tidak berarti sama
Komentar
Posting Komentar
Hello, Thank you for leaving comment in my Blog. Keep reading and hope you enjoy it :)