Birokrasi
bagi anda yang mungkin belum mengetahui birokrasi. birokrasi diartikan sebagai sebuah organisasi yang memiliki rantai komando berbentuk piramida. yang artinya, birokrasi memiliki hierarki yang jelas, struktur yang kompleks, dan formalisasi yang tinggi . Birokrasi dapat menjadikan sebuah organisasi menjadi teratur dan berada di bawah kontrol. namun resikonya, birokrasi dapat mematahkan kreativitas. mengapa? karena birokrasi cenderung tidak menyukai perubahan. pertanyaannya adalah apakah semua orang memerlukan birokrasi dalam hidupnya?
seperti yang kita ketahui, kehidupan ini dipenuhi oleh segala macam peraturan. Bahkan agama pun menetapkan peraturan dan sanksi yang jelas. Hal ini menunjukan bahwa pada dasarnya manusia hidup di bawah birokrasi. apabila kita melihat sifat dasar manusia, anggaplah kita mengambil teori X dan Y yang dikemukakan oleh Douglas McGregor. McGregor mengambil sample bahwa pada teori X pada dasarnya manusia tidak suka pekerjaan dan lebih senang menempatkan rasa aman. kesimpulan yang dapat diambil adalah pada teori X, manusia membutuhkan birokrasi. sedangkan pada Teori Y, manusia memandang pekerjaan sebagai hal yang biasa, layaknya bermain, selain itu pada teori Y orang-orang cenderung kreatif dan dapat mengendalikan diri serta konsisten pada tujuan yang mengikat mereka. Teori X dan Y menunjukan perbedaan yang menonjol dari sifat manusia. tapi apakah kita dapat menggolongkan manusia menjadi dua golongan atas dasar teori tersebut? tentunya tidak. karena setiap manusia memiliki sisi X dan Y dalam dirinya. hal ini mencerminkan sifat manusia yang berubah.
Apabila kita membicarakan mengenai perubahan maka akan sangat bertolak belakang dengan birokrasi. mengapa? karena pada dasarnya birokrasi kurang dapat bertahan dalam sesuatu yang berubah. lingkungan sebuah organisasi yang menerapkan sistem birokrasi cenderung mudah di prediksi dan stabil. Selain itu sistem birokrasi akan cenderung kacau apabila menghadapi masalah tak terduga. karena birokrasi pada dasarnya berpatok pada kerutinan. apabila terjadi sesuatu yang tidak biasa, maka organisasi tersebut akan cenderung kacau.
beberapa kritikus berpendapat bahwa birokrasi tidak cocok bagi kondisi saat ini. Lingkungan yang cenderung tidak stabil membuat mereka berpendapat bahwa birokrasi seharusnya dihilangkan. menurut buku Stephen P. Robbins menegnai teori organisasi, " birokrasi menyebabkan kekuasaan yang sangat besar di tangan beberapa orang saja ". Berbicara soal kekuasaan saya ingat kata sespupu saya dalam blog-nya yang selalu menjadi inspirasi bagi saya. "dunia itu tersurat dengan banyak pena kekuasaan". nah, apabila kita bandingkan pendapat dalam buku teori organisasi dan salah satu quote yang diusung dalam blog sepupu yang tersebut, jelas bahwa dunia ini identik dengan birokrasi dan birokrasi identik dengan kekuasaan. setuju?
Lantas, bagaimana dengan orang-orang yang berjuang atas nama demokrasi?
menurut anda mana yang lebih anda sukai, demokrasi atau birokrasi? tapi sebelum anda menjawabnya mari kita melihat fakta bahwa, apakah demokrasi dapat berjalan tanpa birokrasi? atau apakah seorang pengambil keputusan inti dalam birokrasi dapat mengambil keputusan seenaknya dan semaunya?
sebenarnya dalam birokrasi, seorang pengambil keputusan bisa saja menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengambil keputusan yang menguntungkan dirinya. akan tetapi bukankah organisasi itu terdiri dari beberapa orang yang berkumpul untuk mencapai satu tujuan.
kita melihat contoh birokrasi yang sangat nyata pada zaman orde baru, dimana semua keputusan berada di tangan presiden yang saat itu menjabat yaitu Alm. Soeharto. pada akhir kekuasaan soeharto terbukti banyak melakukan penyalahgunaan kekuasaan, sehingga para pejuang reformasi berusaha menggulingkan kekuasaan Soeharto. tapi kenapa baru tahun 1998, kenapa tidak dari dulu? alasannya adalah karena selama 30 tahun kepemimpinannya, Presiden Soeharto berhasil mengambil keputusan-keputusan yang terbukti efektif untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu ia digelari "bapak pembangunan". cara kepemimpinan soeharto adalah bukti bahwa birokrasi mungkin cara terbaik untuk memimpin rakyat Indonesia atau kalau dibalikkan, rakyat Indonesia pada dasarnya perlu diatur. bandingkan dengan demokrasi Indonesia saat ini yang nampak tidak jelas. apakah benar demokrasi pancasila diterapkan sedemikian rupa bebas sehingga menyebabkan negara kita kacau balau seperti saat ini. Atribut kampanye dimana-mana dengan bahan yang digunakan jelas bukan bahan ramah lingkungan. Dan apabila masa pesta demokrasi berakhir hanya akan menambah sampah yang semakin menumpuk. selain itu demokrasi juga menyebabkan media massa bebas menyiarkan apa saja yang menurut mereka bisa menaikkan rating pertelevisian, termasuk dengan adegan-adegan kekerasan dan pertengkaran yang kini semakin marak di media massa. Pada akhirnya baik demokrasi dan birokrasi sekalipun akan berujung pada pengambilan keputusan untuk pencapaian kepentingan pribadi dan kelompok. sebut saya apatis tapi sampai kapan pun birokrasi maupun demokrasi tentu tidak akan efektif apabila pemimpinnya bersifat kapitalis dan cenderung mementingkan keuntungan bagi dirinya dan golongan.
akhir kata, di hari menjelang pemilu yang tinggal sehari lagi ini, marilah kita mencari pemimpin yang berjiwa sosial tapi bukan hanya pada masa kampanye. marilah kita menyuarakan suara untuk mendukung siapa saja yang berhak dan memang mampu untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik. Yang mampu menjadi roda yang akan membawa Indonesia untuk mencapai tujuannya menjadi negara yang sejahtera, makmur, sentosa, dan bangsa yang maju.
seperti yang kita ketahui, kehidupan ini dipenuhi oleh segala macam peraturan. Bahkan agama pun menetapkan peraturan dan sanksi yang jelas. Hal ini menunjukan bahwa pada dasarnya manusia hidup di bawah birokrasi. apabila kita melihat sifat dasar manusia, anggaplah kita mengambil teori X dan Y yang dikemukakan oleh Douglas McGregor. McGregor mengambil sample bahwa pada teori X pada dasarnya manusia tidak suka pekerjaan dan lebih senang menempatkan rasa aman. kesimpulan yang dapat diambil adalah pada teori X, manusia membutuhkan birokrasi. sedangkan pada Teori Y, manusia memandang pekerjaan sebagai hal yang biasa, layaknya bermain, selain itu pada teori Y orang-orang cenderung kreatif dan dapat mengendalikan diri serta konsisten pada tujuan yang mengikat mereka. Teori X dan Y menunjukan perbedaan yang menonjol dari sifat manusia. tapi apakah kita dapat menggolongkan manusia menjadi dua golongan atas dasar teori tersebut? tentunya tidak. karena setiap manusia memiliki sisi X dan Y dalam dirinya. hal ini mencerminkan sifat manusia yang berubah.
Apabila kita membicarakan mengenai perubahan maka akan sangat bertolak belakang dengan birokrasi. mengapa? karena pada dasarnya birokrasi kurang dapat bertahan dalam sesuatu yang berubah. lingkungan sebuah organisasi yang menerapkan sistem birokrasi cenderung mudah di prediksi dan stabil. Selain itu sistem birokrasi akan cenderung kacau apabila menghadapi masalah tak terduga. karena birokrasi pada dasarnya berpatok pada kerutinan. apabila terjadi sesuatu yang tidak biasa, maka organisasi tersebut akan cenderung kacau.
beberapa kritikus berpendapat bahwa birokrasi tidak cocok bagi kondisi saat ini. Lingkungan yang cenderung tidak stabil membuat mereka berpendapat bahwa birokrasi seharusnya dihilangkan. menurut buku Stephen P. Robbins menegnai teori organisasi, " birokrasi menyebabkan kekuasaan yang sangat besar di tangan beberapa orang saja ". Berbicara soal kekuasaan saya ingat kata sespupu saya dalam blog-nya yang selalu menjadi inspirasi bagi saya. "dunia itu tersurat dengan banyak pena kekuasaan". nah, apabila kita bandingkan pendapat dalam buku teori organisasi dan salah satu quote yang diusung dalam blog sepupu yang tersebut, jelas bahwa dunia ini identik dengan birokrasi dan birokrasi identik dengan kekuasaan. setuju?
Lantas, bagaimana dengan orang-orang yang berjuang atas nama demokrasi?
menurut anda mana yang lebih anda sukai, demokrasi atau birokrasi? tapi sebelum anda menjawabnya mari kita melihat fakta bahwa, apakah demokrasi dapat berjalan tanpa birokrasi? atau apakah seorang pengambil keputusan inti dalam birokrasi dapat mengambil keputusan seenaknya dan semaunya?
sebenarnya dalam birokrasi, seorang pengambil keputusan bisa saja menyalahgunakan kekuasaannya untuk mengambil keputusan yang menguntungkan dirinya. akan tetapi bukankah organisasi itu terdiri dari beberapa orang yang berkumpul untuk mencapai satu tujuan.
kita melihat contoh birokrasi yang sangat nyata pada zaman orde baru, dimana semua keputusan berada di tangan presiden yang saat itu menjabat yaitu Alm. Soeharto. pada akhir kekuasaan soeharto terbukti banyak melakukan penyalahgunaan kekuasaan, sehingga para pejuang reformasi berusaha menggulingkan kekuasaan Soeharto. tapi kenapa baru tahun 1998, kenapa tidak dari dulu? alasannya adalah karena selama 30 tahun kepemimpinannya, Presiden Soeharto berhasil mengambil keputusan-keputusan yang terbukti efektif untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia. Oleh sebab itu ia digelari "bapak pembangunan". cara kepemimpinan soeharto adalah bukti bahwa birokrasi mungkin cara terbaik untuk memimpin rakyat Indonesia atau kalau dibalikkan, rakyat Indonesia pada dasarnya perlu diatur. bandingkan dengan demokrasi Indonesia saat ini yang nampak tidak jelas. apakah benar demokrasi pancasila diterapkan sedemikian rupa bebas sehingga menyebabkan negara kita kacau balau seperti saat ini. Atribut kampanye dimana-mana dengan bahan yang digunakan jelas bukan bahan ramah lingkungan. Dan apabila masa pesta demokrasi berakhir hanya akan menambah sampah yang semakin menumpuk. selain itu demokrasi juga menyebabkan media massa bebas menyiarkan apa saja yang menurut mereka bisa menaikkan rating pertelevisian, termasuk dengan adegan-adegan kekerasan dan pertengkaran yang kini semakin marak di media massa. Pada akhirnya baik demokrasi dan birokrasi sekalipun akan berujung pada pengambilan keputusan untuk pencapaian kepentingan pribadi dan kelompok. sebut saya apatis tapi sampai kapan pun birokrasi maupun demokrasi tentu tidak akan efektif apabila pemimpinnya bersifat kapitalis dan cenderung mementingkan keuntungan bagi dirinya dan golongan.
akhir kata, di hari menjelang pemilu yang tinggal sehari lagi ini, marilah kita mencari pemimpin yang berjiwa sosial tapi bukan hanya pada masa kampanye. marilah kita menyuarakan suara untuk mendukung siapa saja yang berhak dan memang mampu untuk menciptakan Indonesia yang lebih baik. Yang mampu menjadi roda yang akan membawa Indonesia untuk mencapai tujuannya menjadi negara yang sejahtera, makmur, sentosa, dan bangsa yang maju.
Komentar
Posting Komentar
Hello, Thank you for leaving comment in my Blog. Keep reading and hope you enjoy it :)