Mudik ke-2
habis mudik ke jakarta di hari lebaran ke-2, selang sehari langsung mudik lagi ke rajapolah, tasikmalaya, indonesia. perjalanan pergi padat merayap. pulangnya macet total. oleh karena itu saya dan keluarga memutuskan perjalanan arus balik pada jam 2 dini hari nanti.
selagi menunggu mari kita flashback mengikuti keseharian silmi anjani di kampung halaman kakek dari mamah.
rencana pergi subuh delay akibat bangun kesiangan. namun akhirnya berhasil juga berangkat pada pukul 08.00 am. sekitar lima menit keberangkatan dari kediaman nenek saya di Jalan Pajagalan telefon salah satu handphone yang berada di mobil kijang LGX berbunyi.
ternyata...
adik dari kakek saya yang berada di depok sudah ada di depan rumah nenek saya yang sudah terkunci tak berpenghuni dan hanya bersisa seorang satpam tukan becak penjaga rumah.
adik kakek saya yang saya panggil aki ateng itu menelfon kami dan menyuruh kami kembali pulang, kebetulan posisi memang masih tidak terlalu jauh baru di tegalega yang artinya seitar 3 atau 5 kilometer dari rumah nenek saya.
namun ternyata Allah berkata lain. setelah perundingan lewat telfon, akhirnya keluarga dari depok memutuskan melanjutkan perjalanan ke rajapolah, agar bisa sekalian bersilaturahmi dengan sanak saudara di sana.
perjalanan hari sabtu, 3 september 2011 yang merupakan puncak arus balik, berpengaruh pada arus mudik karena di berlakukannya sistem buka tutup sehingga jalanan padat merayap
alhamdulillah pukul 10.30 am sampai di tujuan dengan selamat meski sempat ada kendala adik saya muntah di jalan.
begitu sampai di kampung halaman sudah tersedia hamparan karpet beserta makanan yang tertata rapi serasa di meja makan di sebuah restoran mewah. namun saya tak menyentuh satu pun makanan itu kecuali snack manis yaitu cangkaleng.
kenapa saya gak menyentuh makanan apapun? karena perut yang lapar ingin di isi dengan baso kuah urat dari warung baso ceu ninung.. wkwkwk
selanjutnya setelah dzuhur mulai berdatangan saudara yang bermukim di sekitar rumah keluarga bapa eman dan ibu tatat yang tak lain adik dari kakek saya. acara salam-salaman, makan-makan, dan pembagiam THR berlangsung cepat namun tetap berkesan dan menyenangkan.
selanjutnya saya putuskan untuk relaksasi sejenak di salon sebelah rumah untuk creambath. setelah itu barulah saya memulai sesi bercerita bersama tante saya mia amalia yang usianya hanya terpaut satu tahun lebih tua dari saya.
berhubung acara foto di depan rumah uyut saya tak jadi, pada malam harinya setelah magrib saya dan mia menuju ke kediaman sudara kami di bagian timur.
karena mayoritas saudara seumuran saya di sini laki-laki sesi foto-foto menjadi cukup menyenangkan dengan saya dan mia sebagai pemanis di antara kumpulan anak laki-laki. dan acara bincang-bincang bersama om saya didan dan fahmi cukup menyenangkan berhubung usia mereka yang anya berbeda 1 atau 2 tahun dengan saya
waktu menunjukan pukul 09.00 malam sehingga saya dan mia memutuskan pulang. tentunysa saya tak pulang ke hometown saya di bandung melainkan kembali ke kediaman ibu tatat bersama dengan om hilman dan om ikhsan yang pastinya tidak mungkin membiarkan ponakan perempuannya yang manis ini pulang sendirian malam-malam, apalagi saya belum tujuh belas tahun. which is, ga ada hubungannya sih.
dan karena waktu menunjukan waktu larut malam saya memutuskan untuk begadang sambil makan mie ayam dan menulis posting ini
in this note: foto-foto silmi anjani mudik ke rajapolah
Bagi-bagi THR
abis di bagi THR
silmi and her aunt mia amalia
dari kiri : alwin,mia,hilman,ihsan,fahmi,silmi
foto keluarga rajapolah
selagi menunggu mari kita flashback mengikuti keseharian silmi anjani di kampung halaman kakek dari mamah.
rencana pergi subuh delay akibat bangun kesiangan. namun akhirnya berhasil juga berangkat pada pukul 08.00 am. sekitar lima menit keberangkatan dari kediaman nenek saya di Jalan Pajagalan telefon salah satu handphone yang berada di mobil kijang LGX berbunyi.
ternyata...
adik dari kakek saya yang berada di depok sudah ada di depan rumah nenek saya yang sudah terkunci tak berpenghuni dan hanya bersisa seorang satpam tukan becak penjaga rumah.
adik kakek saya yang saya panggil aki ateng itu menelfon kami dan menyuruh kami kembali pulang, kebetulan posisi memang masih tidak terlalu jauh baru di tegalega yang artinya seitar 3 atau 5 kilometer dari rumah nenek saya.
namun ternyata Allah berkata lain. setelah perundingan lewat telfon, akhirnya keluarga dari depok memutuskan melanjutkan perjalanan ke rajapolah, agar bisa sekalian bersilaturahmi dengan sanak saudara di sana.
perjalanan hari sabtu, 3 september 2011 yang merupakan puncak arus balik, berpengaruh pada arus mudik karena di berlakukannya sistem buka tutup sehingga jalanan padat merayap
alhamdulillah pukul 10.30 am sampai di tujuan dengan selamat meski sempat ada kendala adik saya muntah di jalan.
begitu sampai di kampung halaman sudah tersedia hamparan karpet beserta makanan yang tertata rapi serasa di meja makan di sebuah restoran mewah. namun saya tak menyentuh satu pun makanan itu kecuali snack manis yaitu cangkaleng.
kenapa saya gak menyentuh makanan apapun? karena perut yang lapar ingin di isi dengan baso kuah urat dari warung baso ceu ninung.. wkwkwk
selanjutnya setelah dzuhur mulai berdatangan saudara yang bermukim di sekitar rumah keluarga bapa eman dan ibu tatat yang tak lain adik dari kakek saya. acara salam-salaman, makan-makan, dan pembagiam THR berlangsung cepat namun tetap berkesan dan menyenangkan.
selanjutnya saya putuskan untuk relaksasi sejenak di salon sebelah rumah untuk creambath. setelah itu barulah saya memulai sesi bercerita bersama tante saya mia amalia yang usianya hanya terpaut satu tahun lebih tua dari saya.
berhubung acara foto di depan rumah uyut saya tak jadi, pada malam harinya setelah magrib saya dan mia menuju ke kediaman sudara kami di bagian timur.
karena mayoritas saudara seumuran saya di sini laki-laki sesi foto-foto menjadi cukup menyenangkan dengan saya dan mia sebagai pemanis di antara kumpulan anak laki-laki. dan acara bincang-bincang bersama om saya didan dan fahmi cukup menyenangkan berhubung usia mereka yang anya berbeda 1 atau 2 tahun dengan saya
waktu menunjukan pukul 09.00 malam sehingga saya dan mia memutuskan pulang. tentunysa saya tak pulang ke hometown saya di bandung melainkan kembali ke kediaman ibu tatat bersama dengan om hilman dan om ikhsan yang pastinya tidak mungkin membiarkan ponakan perempuannya yang manis ini pulang sendirian malam-malam, apalagi saya belum tujuh belas tahun. which is, ga ada hubungannya sih.
dan karena waktu menunjukan waktu larut malam saya memutuskan untuk begadang sambil makan mie ayam dan menulis posting ini
in this note: foto-foto silmi anjani mudik ke rajapolah
Bagi-bagi THR
abis di bagi THR
silmi and her aunt mia amalia
dari kiri : alwin,mia,hilman,ihsan,fahmi,silmi
foto keluarga rajapolah
Komentar
Posting Komentar
Hello, Thank you for leaving comment in my Blog. Keep reading and hope you enjoy it :)